Archive for Oktober, 2011

BUAH KURMA

BUAH KURMA

            Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.[1] Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Jakarta – Di bulan Ramadan, kurma menjadi makanan favorit untuk berbuka. Jenisnya beragam, mulai dari kurma medjol, kurma agwa, kurma kidri, hingga sokhari. Lantas kenapa kurma cocok untuk santapan buka puasa? Apa saja khasiat hebat kurma? Pedagang kurma ‘kaget’ mulai bermunculan di saat Ramadan, biasanya mereka banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional. Kurma yang dijual juga beragam, mulai dari yang harganya murah hingga harganya yang cukup mahal. Hampir semuanya diimpor dari negara-negara Timur Tengah, juga dari Australia dan Amerika.

Jenis kurma sangat beragam, ada yang basah ada juga yang kering. Kalau dari segi jenisnya terdapat lebih dari 30 jenis kurma yang ada di dunia. Tapi biasanya hanya beberapa saja yang cukup dikenal masyarakat Indonesia. Di antaranya kurma nabi atau agwa yang harganya relatif sangat mahal, kurma Tunisia yang cenderung kering di luar namun sangat lembut di dalam dan rasanya tidak terlalu manis.

Kurma sangat baik dikonsumsi saat puasa seperti sekarang ini. Kandungan gula dalam kurma bisa menggantikan tenaga yang hilang setelah seharian berpuasa. Kecuali itu kandungan nutrisinya juga cukup kaya. Para ahli nutrisi yang melakukan penelitian kandungan gizi kurma menemukan bahwa buah kurma ini sangat cocok untuk menu diet. Sebutir kurma mengandung 23 kalori. Sedangkan untuk tiap 100 gram kurma (sekitar 8-10 butir) mengandung karbohidrat 73,5 g, serat 7,5 g dan gula 66 g, protein 2 g dan lemak 0,45 g. Kecuali itu kandungan mineral dan vitamin pada kurma juga sangat banyak; Calcium 32 mg, Magnesium 35 mg, Selenium 1,9 g, Phosporus 40 mg dan Potassium 652 mg.

Sejumlah vitamin juga terdapat dalam kurma; Vitamin A, Vitamin B6 dan B Complex dan 20 jenis asam amino. Kandungan selenium pada kurma bisa mengurangi resiko penyakit kanker dan jantung juga memperkuat daya tahan tubuh. Tak heran jika kurma dijadikan menu berbuka yang sangat dianjurkan karena dapat menjaga stamina tubuh tetap prima selama menjalankan ibadah puasa.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, konsumsi kurma sebanyak 3 butir saat berbuka dan 4 butir saat sahur. Tidak perlu berlebihan karena biasanya makanan lain juga banyak yang dikonsumsi saat berbuka.

 

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

http://ervakurniawan.wordpress.com/category/kumpulan-artikel-kesehatan/

 

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran Induktif

adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Metode dalam menalar

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

 

Penalaran induktif

            adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.

Contoh penalaran induktif adalah :

– kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata

– setiap hewan punya mata

penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

 

Penalaran deduktif

adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.

Contoh penalaran deduktif adalah :

– semua hewan punya mata

– anjing termasuk hewan

– anjing punya mata

 

 

Daftar Pustaka

http://monananya.blogspot.com/2010/03/pengertian-penalaran-induktif-penalaran.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran